Manfaat mencintai Al Quran yang luar biasa dapat membuat kita banyak mendapat keberkahan dalam hidup ini. Al-Qur’an adalah pedoman hidup yang sempurna.
Dengan mencintai Al-Qur’an kita dapat memperoleh kedamaian dan ketenangan jiwa karena melalui ayat-ayatnya hati kita dapat merasa diberkahi dan terhubung langsung dengan Sang Pencipta alam semesta.
Selain itu, mencintai Al Quran juga dapat menambah pemahaman dan pengetahuan kita tentang agama dan dunia karena di dalamnya terkandung berbagai kisah ilmiah dan keteladanan.
Keindahan bahasa dan retorika dalam Al-Qur’an juga dapat meningkatkan kecintaan kita terhadap seni berbahasa Arab.
Al Qur’an juga sebagai petunjuk dalam menjalani segala aktivitas dalam kegiatan kita agar selamat dunia dan akherat dan juga sebagai penyembuh dari berbagai macam penyakit karena fitnah syahwat dan subhat.
Mengapa Kita Harus Mencintai Al Quran
Allah Berfirman dalam (QS. Fathir: 29-30)
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. “Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Fathir: 29-30)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
قال قتادة رحمه الله: كان مُطَرف، رحمه الله، إذا قرأ هذه الآية يقول: هذه آية القراء
“Qatadah (wafat: 118 H) rahimahullah berkata, “Mutharrif bin Abdullah (Tabi’in, wafat 95H) jika membaca ayat ini beliau berkata: “Ini adalah ayat orang-orang yang suka membaca Al Quran” (Lihat kitab Tafsir Al Quran Al Azhim).
Asy Syaukani (w: 1281H) rahimahullah berkata,
أي: يستمرّون على تلاوته ، ويداومونها
“Maksudnya adalah terus menerus membacanya dan menjadi kebiasaannya”(Lihat kitab Tafsir Fath Al Qadir).
Dari manakah sisi tidak meruginya perdagangan dengan membaca Al Quran?
- Satu hurufnya diganjar dengan 1 kebaikan dan dilipatkan menjadi 10 kebaikan.
عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ ».
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود رضى الله عنه قَالَ : تَعَلَّمُوا هَذَا الْقُرْآنَ ، فَإِنَّكُمْ تُؤْجَرُونَ بِتِلاَوَتِهِ بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرَ حَسَنَاتٍ ، أَمَا إِنِّى لاَ أَقُولُ بِ الم وَلَكِنْ بِأَلِفٍ وَلاَمٍ وَمِيمٍ بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرُ حَسَنَاتٍ.
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pelajarilah Al Quran ini, karena sesungguhnya kalian diganjar dengan membacanya setiap hurufnya 10 kebaikan, aku tidak mengatakan itu untuk الم satu huruf, akan tetapi untuk untuk Alif, Laam, Miim, setiap hurufnya sepuluh kebaikan.” (Atsar riwayat Ad Darimy dan disebutkan di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, no. 660).
Dan hadits ini sangat menunjukan dengan jelas, bahwa muslim siapapun yang membaca Al Quran baik paham atau tidak paham, maka dia akan mendapatkan ganjaran pahala sebagaimana yang dijanjikan.
Dan sesungguhnya kemuliaan Allah Ta’ala itu Maha Luas, meliputi seluruh makhluk, baik orang Arab atau ‘Ajam (yang bukan Arab), baik yang bisa bahasa Arab atau tidak.
- Kebaikan akan menghapuskan kesalahan.
{إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ}
“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk.” (QS. Hud: 114)
- Setiap kali bertambah kuantitas bacaan, bertambah pula ganjaran pahala dari Allah.
عنْ تَمِيمٍ الدَّارِىِّ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِى لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ»
“Tamim Ad Dary radhiyalahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang malam.” (HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6468).
- Bacaan Al Quran akan bertambah agung dan mulia jika terjadi di dalam shalat.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ إِذَا رَجَعَ إِلَى أَهْلِهِ أَنْ يَجِدَ فِيهِ ثَلاَثَ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ قُلْنَا نَعَمْ. قَالَ « فَثَلاَثُ آيَاتٍ يَقْرَأُ بِهِنَّ أَحَدُكُمْ فِى صَلاَتِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلاَثِ خَلِفَاتٍ عِظَامٍ سِمَانٍ
“Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Maukah salah seorang dari kalian jika dia kembali ke rumahnya mendapati di dalamnya 3 onta yang hamil, gemuk serta besar?” Kami (para shahabat) menjawab: “Iya”, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Salah seorang dari kalian membaca tiga ayat di dalam shalat lebih baik baginya daripada mendapatkan tiga onta yang hamil, gemuk dan besar.” (HR. Muslim).
Itulah keutamaan membaca Al Qur’an yang diibaratkan perdagangan yang tidak akan pernah rugi. Masya Allah
Bagaimana Cara Mencintai Al Quran
Mencintai Al Quran adalah langkah berharga menuju kebahagiaan dan keberkahan dalam hidup.
Bagaimana cara mencintai Al-Qur’an?
- Luangkan waktu untuk membaca Al-Qur’an secara rutin dan konsisten.
Jika kita luangkan waktu sejenak setiap hari, kita bisa merasakan kedekatan kepada Allah
- Memahami makna dan interpretasi dari setiap ayat yang dibacakan
Dengan memahami apa yang ingin Allah sampaikan melalui kitab suci ini, kita semakin merasakan kasih sayangnya Nya.
- Mengamalkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah kita mulai memahami isi Al Quran sudah sepantasnya kita mengamalkan dalam kehidupan sehari – hari dan yang tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan kualitas akhlak
- Tulus berdoa kepada Allah supaya di beri kemudahan mencintai Al-Qur’an.
Semakin dekat kita dengan kitab suci ini, In Syaa Allah semakin baik diri kita dan memberi dampak positif kepada orang lain di sekitar kita.
Dengan demikian, mencintai Al-Qur’an tidak lagi menjadi hal yang sulit, melainkan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan yang penuh keberkahan.
Dalil Pentingnya Mencintai Al Quran
Siapa tidak ingin menjadi ahli Al Qur’an? Inilah kedudukan hamba yang paling mulia dan tinggi di sisi Allâh Azza wa Jalla .
Cukuplah hadits Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini menunjukkan agungnya kedudukan ini:
Dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu beliau berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، مَنْ هُمْ؟ قَالَ: هُمْ أَهْلُ الْقُرْآنِ، أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ
“Sesungguhnya di antara manusia ada yang menjadi ‘ahli Allâh”. Para Sahabat Radhiyallahu anhum bertanya, “Wahai Rasûlullâh! Siapakah mereka?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Mereka adalah ahli al-Qur’an, (merekalah) ahli (orang-orang yang dekat dan dicintai) Allâh dan diistimewakan di sisi-Nya
Hadits ini menunjukkan tingginya kedudukan dan kemuliaan orang-orang yang menjadi ahli al-Qur’an, karena mereka disebut sebagai ‘ahli Allâh’. Artinya merekalah para wali (kekasih) Allâh Azza wa Jalla yang sangat dekat dan istimewa di sisi-Nya, sebagaimana seorang manusia dekat dengan ‘ahli’ (keluarga)nya. Gelar ini merupakan bentuk pemuliaan dan pengagungan terhadap mereka.
Keutamaan dan kemuliaan besar ini tentu menjadikan setiap orang yang beriman kepada Allâh Azza wa Jalla dan hari akhir, berusaha untuk mengejar dan meraihnya.
Apalagi Allâh Azza wa Jalla telah menjanjikan bahwa al-Qur’an akan Allâh Subhanahu wa Ta’ala jadikan mudah sebagai petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang beriman, termasuk dalam hal memahami kandungannya dan meraih kemuliaan sebagai ahlinya.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ
Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan al-Qur’an untuk peringatan atau pelajaran, maka adakah orang yang (mau) mengambil pelajaran?
Syaikh ‘Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah berkata, “Makna ayat ini: Sungguh Kami telah menjadikan al-Qur’an yang mulia itu mudah, lafazhnya mudah untuk dihafalkan dan disampaikan (kepada orang lain), juga (kandungan) maknanya mudah untuk dipahami dan dimengerti.
Karena al-Qur’an adalah perkataan yang paling indah lafazhnya, yang paling benar (kandungan) maknanya, dan paling jelas penafsirannya.
Maka setiap orang yang menghadapkan diri bersungguh-sungguh mempelajarinya, Allâh Azza wa Jalla akan memudahkan baginya dan meringankannya untuk mencapai tujuan tersebut.
Baca juga artikel yang menarik nasehat untuk wanita muslimah di sini
Apa Saja Manfaat Mencintai Al Quran
Terdapat banyak dalil yang berisi motivasi untuk membaca Al Quran, merenungi makna dan mengamalkannya. Allah Ta’ala berfirman,
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayat-Nya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran” (QS. Shaad : 29).
Bukanlah tujuan membaca Al-Qur’an hanya sekedar membaca dan melewati ayat-ayatnya saja serta mengkhatamkan bacaannya sebanyak sepuluh atau dua puluh kali. Bukan ini maksudnya.
Maksud dan tujuan utama adalah mengambil manfaat dari Al-Qur’an dan mengamalkannya. Membaca Al-Qur’an merupakan sarana dan jalan untuk mengamalkan Al-Qur’an.
Membaca Al-Qur’an sendiri adalah sebuah amal shalih, namun kita tidak mengkhususkan hanya membaca Al-Qur’an dan berhenti di sana. Lebih dari itu, kita harus merenungi makna dan mengamalkannya, sehingga kita bisa menjadi hamba yang mengambil manfaat dari ayat-ayat Al-Qur’an.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
“Barangsiapa membaca satu huruf dari kitabullah, baginya satu kebaikan. Satu kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh. Aku tidak mengatakan ‘alif laam miim’ itu satu huruf, akan tetapi, Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf”
(HR. Tirmidzi no. 2915. Dinilai shahih oleh Al-Albani).
Adapun orang-orang yang hanya membaca Al-Qur’an dan tidak mengamalkannya, maka Al-Qur’an itu akan menuntutnya pada hari kiamat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ
“Al-Qur’an itu akan menjadi hujjah yang membelamu atau yang akan menuntutmu” (HR. Muslim no. 223).
Al-Qur’an menjadi hujjah yang membela kita, jika kita mengamalkan kandungannya. Al-Qur’an akan menuntut kita, jika kita tidak mengamalkannya.
Sesungguhnya Al-Qur’an akan menjadi musuh pada hari kiamat bagi orang-orang yang membaca dan menghafalnya saja, namun menyelisihi dan tidak mengamalkannya.
Al-Qur’an bisa jadi berada di depan kita, menunjukkan kita kepada jalan kebaikan dan menuntun kita menuju surga. Al-Qur’an juga bisa jadi berada di belakang kita yang akan menarik kita ke dalam neraka.
Allah Ta’ala berfirman,
وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَذَا الْقُرْآنُ لِأُنْذِرَكُمْ بِهِ وَمَنْ بَلَغَ
“Dan Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepadanya)” (QS. Al-An’am : 19).
Semoga artikel manfaat mencintai Al Quran ini bisa memberi pencerahan kepada kita semua. Aamiin
Di nukilkan dari berbagai sumber