Berbagai nasehat untuk wanita muslimah agar menjalani kehidupan yang lebih bertakwa dan bahagia.
Sebagai seorang muslimah tentunya ingin hidup dalam jalan yang benar dan dalam limpahan rahmat dan berkah dari Allah.
Oleh karena itu, artikel ini menawarkan tips dan saran bijak untuk wanita muslimah dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan syariat Islam.
Temukan informasi bermanfaat seputar ibadah, tips berpakaian muslimah yang baik dan motivasi hidup lebih agar bersemangat.
Membaca artikel ini akan memberi inspirasi dan nasihat yang bermanfaat untuk menjadi Muslimah yang lebih baik. In Syaa Allah
Memahami Nasehat Untuk Wanita Muslimah
Sebagai seorang Muslimah yang baik, penting untuk memahami nasihat Islam yang diberikan, termasuk pedoman tentang bagaimana wanita Muslimah harus berpakaian dan praktik keagamaan apa yang harus diikuti.
Tuntunan Berpakaian Muslimah
Seorang wanita Muslimah harus menjaga auratnya dalam berbusana. Aurat bagi wanita Muslimah adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
Oleh karena itu, pakaian yang digunakan harus menutupi seluruh tubuh kecuali bagian tersebut. Selain itu, pakaian yang dipilih juga harus longgar, tidak ketat, dan tidak transparan.
Terkait dengan hijab, seorang wanita Muslimah harus memastikan bahwa hijab yang digunakan menutupi rambut, leher, dan dada. Hijab juga harus longgar dan tidak ketat agar dapat memberikan kenyamanan saat digunakan.
Praktik Ibadah Wanita Muslimah
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan Hadits, Seorang Muslimah juga harus melakukan praktik keagamaan sesuai dengan pedoman Islam.
Ini termasuk shalat lima waktu, membaca Alquran, puasa selama Ramadhan, dan membayar zakat dan haji bila memungkinkan.
Selain itu, seorang muslimah dianjurkan untuk selalu memperbanyak dzikir dan shalatnya agar lebih mendekatkan diri kepada Allah.
Amalan ibadah yang tulus dan konsisten akan membantu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah.
Beberapa Nasehat untuk Wanita Muslimah Yang Perlu Di Perhatikan
- Jangan Bertabarruj
Kata Tabarruj Allah sebutkan dalam al-Quran di surat al-Ahzab,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى
”Hendaklah kalian (para wanita) tetap di rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj dan seperti tabarruj orang-orang Jahiliyah yang dahulu…” (QS. Al-Ahzab: 33)
Al-Qurthubi menjelaskan makna at-tabarruj secara bahasa, beliau mengatakan,
وَالتَّبَرُّجُ: التَّكَشُّفُ وَالظُّهُورُ لِلْعُيُونِ، وَمِنْهُ: بُرُوجٌ مُشَيَّدَةٌ. وَبُرُوجُ السَّمَاءِ وَالْأَسْوَارِ، أَيْ لَا حَائِلَ دُونَهَا يَسْتُرُهَا
Tabarruj artinya menyingkap dan menampakkan diri sehingga terlihat pandangan mata. Contohnya kata: ’buruj musyayyadah’ (benteng tinggi yang kokoh), atau kata: ’buruj sama’ (bintang langit), artinya tidak penghalang apapun di bawahnya yang menutupinya. (Tafsir al-Qurthubi, 12/309).
Sementara makna tabbaruj seperti yang disebutkan dalam ayat, Ibnul Jauzi dalam tafsirnya menyebutkan dua keterangan ulama tentang makna tabarruj,
Pertama, Abu ubaidah,
التبرُّج: أن يُبْرِزن محاسنهن
“Tabarruj: wanita menampakkan kecantikannya (di depan lelaki yang bukan mahram).”
Kedua, keterangan az-Zajjaj,
التبرُّج: إِظهار الزِّينة وما يُستدعى به شهوةُ الرجل
“Tabarruj: menampakkan bagian yang indah (aurat) dan segala yang mengundang syahwat lelaki (non mahram).”
.
Berdasarkan keterangan di atas maka segala upaya wanita menampakkan kecantikannya di depan lelaki lain yang bukan mahram, termasuk bentuk tabarruj yang dilarang dalam ayat di atas.
Karena itu, memakai pakaian ketat, pakaian transparan, atau menutup sebagian aurat, namun aurat lainnya masih terbuka, atau obral make up ketika keluar rumah, semuanya termasuk bentuk tabarruj yang dilarang dalam syariat
-
Lebih banyak berada di rumah
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman :
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً
“Dan hendaklah kamu tetap tinggal di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Al Ahzab: 33).
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah menjelaskan bahwa makna dari ayat {وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ} yaitu menetaplah kalian di rumah kalian sebab hal itu lebih selamat dan lebih memelihara diri kalian
Sedangkan makna ayat { وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الأولَى } yaitu janganlah banyak keluar dengan bersolek atau memakai parfum sebagaimana kebiasaan orang-orang jahiliyah sebelum Islam yang tidak memiliki ilmu dan agama. Perintah tersebut bertujuan untuk mencegah munculnya kejahatan dan sebab-sebabnya. (Lihat Taisir Al Karimirrahman surat Al Ahzab 33).
Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bahwa makna ayat di atas artinya tetaplah di rumah-rumah kalian dan janganlah keluar tanpa ada kebutuhan. Termasuk kebutuhan syar’i yang membolehkan wanita keluar rumah adalah untuk shalat di masjid dengan syarat-syarat tertentu, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam :‘Janganlah kalian melarang istri-istri dan anak-anak kalian dari masjid Allah. Namun, hendaklah mereka keluar dalam keadaan berjilbab.’ Dan dalam riwayat lain disebutkan : ‘Dan rumah mereka adalah lebih baik bagi mereka.” (TafsirAl Qur’an Al Adzim tafsir surat Al Ahzab ayat 33)
Yang perlu dipahami bahwa perintah dalam ayat di atas tidak hanya terbatas pada istri-istri nabi saja, tetapi juga berlaku untuk seluruh kaum wanita muslimah.
Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan : “Semua ini merupakan adab dan tata krama yang Allah Ta’ala perintahkan kepada para istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Adapun kaum wanita umat ini seluruhnya sama juga dengan mereka dalam hukum masalah ini.” (Tafsir Al Qur’an Al Adzim surat Al Ahzab 33).
- Beradab Dalam Berbicara
Segala keindahan yang terdapat dalam diri seorang wanita muslimah harus dijaga, bahkan hal yang dianggap remeh seperti “suara”.
Tanpa pernah disadari oleh kebanyakan wanita, suara juga bisa mendatangkan fitnah, meskipun suara itu keluar bukan dimaksudkan secara khusus untuk melagukannya atau untuk menarik perhatian.
Untuk itu Allah telah melarang kaum Hawa untuk berlemah lembut dalam berbicara dengan laki-laki agar tidak timbul keinginan orang yang didalam hatinya terdapat penyakit seperti firman-Nya:
“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain jika kamu bertaqwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara dengan mendayu-dayu sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya.” (Al Ahzab: 32)
Ayat ini turun untuk memperingatkan agar wanita muslimah lebih berhati-hati dalam mengeluarkan suaranya.
Allah juga melarang wanita untuk tidak berkata dengan lemah lembut dengan laki-laki yang bukan mahramnya, Peringatan itu pun semula Allah turunkan untuk Laki-laki di zaman Nabi yang kita tahu bahwa keimanan mereka lebih kuat dan akhlaknya lebih bagus daripada laki-laki di zaman sekarang.
Maka dari itu berbicaralah seperlunya saja dengan laki-laki yang bukan mahram
-
Menegakkan salat, menunaikan zakat, serta taat kepada Allah dan Rasul-Nya
Inilah Janji Allah Untuk orang yang beriman dan beramal sholeh, sesuai dengan QS An Nuur 55 – 56
Allah Ta’ala berfirman,
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa.
Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu diberi rahmat.” (QS. An-Nuur: 55-56)
Penjelasan ayat
Dalam Tafsir Al-Mukhtashar disebutkan:
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman terhadap Allah dan mengerjakan amal-amal yang saleh di antara kalian bahwa Dia sungguh akan menolong mereka untuk mengalahkan musuh-musuh mereka, dan akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka dari kalangan kaum mukminin untuk berkuasa, dan sungguh Dia berjanji akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka yaitu Islam, serta berjanji benar-benar akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa.
Mereka tetap menyembah Allah semata, dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah. Dan barangsiapa yang tetap kafir sesudah adanya nikmat dan karunia itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik lagi keluar dari ketaatan kepada Allah.
Dan tegakkanlah shalat dengan sempurna, dan tunaikanlah zakat kepada orang-orang yang berhak menerimanya dan taatilah Rasul, mudah-mudahan kalian di rahmati oleh Allah.
Nasehat untuk Wanita Muslimah yang Belum Menikah
Sebagai seorang wanita Muslimah yang belum menikah, terkadang terdapat perasaan kesepian atau kecemasan akan masa depan. Namun, percayalah bahwa Allah SWT telah menentukan jodoh yang terbaik untukmu dan masa depanmu yang cerah.
Untuk menjalani hidup yang lebih baik, berikut beberapa nasehat yang dapat diambil:
Baca di sini artikel cara mendidik anak supaya sholeh dan sholehah
Jangan Takut untuk Berusaha
Banyak wanita Muslimah yang hanya menunggu jodoh datang tanpa berusaha mencarinya. Sebaiknya, jangan takut untuk mencoba berbagai cara untuk meningkatkan peluang menemukan jodoh yang tepat.
Namun, jangan lupakan ibadah dan kepatuhan pada agama selama proses pencarian jodoh.
Fokus pada Pengembangan Diri
Saat masih belum menikah, gunakan waktu luang untuk mengembangkan diri. Pelajari berbagai hal baru, ikuti kursus-kursus yang meningkatkan keterampilan dan pengetahuan yang lebih bermanfaat.
Semua itu akan memperkaya diri dan membantu menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Hindari Ketergantungan pada Media Sosial
Media sosial dapat membuat kita merasa terhubung dengan banyak orang, namun jangan biarkan kecanduan media sosial merusak hidupmu. Sebaiknya, batasi waktu yang digunakan untuk media sosial dan perbanyak waktu untuk melakukan aktivitas produktif seperti membaca buku atau berolahraga.
Doa dan Tawakal
Tidak ada yang lebih kuat daripada doa dan tawakal pada Allah. Teruslah berdoa dan pasrahkan segala sesuatunya padaNya. Percayalah bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untukmu.
Dengan mengikuti nasehat-nasehat di atas, semoga kamu dapat menjalani hidup dengan lebih tenang dan bahagia. Tetaplah berusaha dan tawakal kepada Allah, karena kebahagiaanmu sudah pasti ada di depan.