Al-Imam asy-Syafi’i mengatakan,
عَلِّمْهُمْ كِتَابَ اللَّهِ وَلَا تُكْرِهْهُمْ عَلَيْهِ فَيَمَلُّوْهُ وَلَا تَتْرُكْهُمْ مِنْهُ فَيَهْجُرُوْهُ
Ajarkan al-Qur’an kepada anak-anak namun jangan paksa mereka untuk terus menerus belajar al-Qur’an sehingga berdampak mereka merasa bosan dengan al-Qur’an. Jangan pula biarkan anak-anak jauh dari al-Qur’an sehingga berdampak mereka tidak mengenal al-Qur’an (Hilyatul Auliya’ 9/147.)
Materi belajar utama bagi anak-anak adalah al-Qur’an.
Indikator anak yang mendapatkan hak pendidikan dari orang tuanya adalah sejak kecil dikenalkan untuk cinta dan dekat dengan al-Qur’an.
Kegiatan belajar bagi anak-anak itu harus menyenangkan.
Anak-anak harus diberi kesan bahwa belajar al-Qur’an itu menyenangkan dan asyik.Senantiasa membiarkan anak bermain itu menyebabkan anak tidak mengenal al-Qur’an.Target belajar al-Qur’an yang terlalu muluk-muluk bisa berdampak anak bosan dan ‘benci’ belajar al-Qur’an.Guru al-Qur’an yang baik bagi anak-anak adalah yang mampu membuat anak enjoy, happy dan nyaman belajar al-Qur’an.
Belajar al-Qur’an dalam hal ini mencakup belajar membaca dan mempelajari al-Qur’an.
Semoga Allah mudahkan penulis dan semua pembaca tulisan ini untuk menjadi sahabat dan keluarga al-Qur’an yang merupakan manusia pilihan di sisi Allah. Aamiin.
Sumber : parentingmuslim.id